Selasa, 27 September 2011

Klasifikasi Wireless

Diposting oleh Inge Yulensa Putri di 9/27/2011 07:22:00 PM 0 komentar
Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.11 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya
Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.

Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu:
  • 802.11a
  • 802.11b
  • 802.11g
  • 802.11n
Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.
Spesifikasi Wi-Fi
Spesifikasi Kecepatan Frekuensi
Band
Cocok
dengan
802.11b 11 Mb/s ~2.4 GHz b
802.11a 54 Mb/s ~5 GHz a
802.11g 54 Mb/s ~2.4 GHz b, g
802.11n 100 Mb/s ~2.4 GHz b, g, n
Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan izin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.
Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:

  • Channel 1 - 2,412 MHz;
  • Channel 2 - 2,417 MHz;
  • Channel 3 - 2,422 MHz;
  • Channel 4 - 2,427 MHz;
  • Channel 5 - 2,432 MHz;
  • Channel 6 - 2,437 MHz;
  • Channel 7 - 2,442 MHz;
  • Channel 8 - 2,447 MHz;
  • Channel 9 - 2,452 MHz;
  • Channel 10 - 2,457 MHz;
  • Channel 11 - 2,462 MHz
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).
Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Tingginya animo masyarakat --khususnya di kalangan komunitas Internet-- menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel.
Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot.
Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut --yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan-- dipicu faktor kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat.
Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia.
Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun 2006, akan terdapat hotspot sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika Serikat dan satu juta di negara-negara Asia.

sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Wi-Fi#Spesifikasi


Senin, 26 September 2011

Laporan STP 8 Switch

Diposting oleh Inge Yulensa Putri di 9/26/2011 09:33:00 AM 0 komentar
STP 8 Switch

Minggu, 25 September 2011

Laporan VTP (Packet Tracer 1)

Diposting oleh Inge Yulensa Putri di 9/25/2011 09:06:00 PM 0 komentar
Trunking Packet Tracer Kel7

Rabu, 21 September 2011

Stealth DNS

Diposting oleh Inge Yulensa Putri di 9/21/2011 07:48:00 PM 0 komentar
Stealth DNS atau Split DNS merupakan suatu metode yang memungkinkan DNS server untuk memberikan answer yang berbeda pada client yang berbeda untuk sebuah pertanyaan yang sama. Alasan metode ini adalah memungkinkannya pemberian nama DNS untuk komputer-komputer yang berada pada jaringan lokal pada satu DNS server tanpa harus terresolve dari dunia luar.
pembedanya adalah dengan membuat beberapa view dan mendaftarkan alamat network yang bersesuaian dengan view tersebut. Masing-masing view mempunyai definisi DNS zone sendiri, dan data dari zone itulah yang digunakan untuk menjawab query si client.
yang pasti menggunakan Bind9

Skenario Kasus

Networking House "4linux" mempunyai komputer dengan IP publik, dan beberapa komputer lain dalam jaringan lokal. Domain yang harus bisa diresolve dari jaringan internet adalah www.4linux.com, mail.4linux.com, dan ns.4linux.com. Kemudian beberapa domain yang digunakan untuk keperluan internal adalah mng.4linux.com, it.4linux.com, dan db.4linux.com.

Instalasi BIND

Instalasi seperti biasa dengan apt-get.


Konfigurasi named.conf

Konfigurasi file zone sama dengan konfigurasi umum, tidak ada perbedaan. Implementasi split DNS ini hanya membutuhkan sedikit konfigurasi pada named.conf. Perlu kembali diingat bahwa masing-masing view tidak dapat berbagi zone. Walaupun semua zone mempunyai data yang sama untuk kedua view, kita tetap harus menyebutkan definisi zone tersebut dalam semua view yang ada.
Pertama kita harus memisahkan network mana saja yang boleh meresolve domain internal, kemudian kita kelompokkan pada view yang bersesuaian. Kita akan membuat dua buah view, yakni eksternal dan internal. View eksternal memuat data yang bisa dilihat oleh seluruh dunia, dan view internal memuat data yang dapat dilihat dari jaringan internal 4linux
Daftar alamat IP dan domain yang dimiliki oleh 4linux:
  • Nama domain: 4linux.com.
  • www: 110.138.78.75
  • mail: 110.138.78.76
  • ns: 110.138.78.77
  • mng: 192.168.1.5
  • it: 192.168.1.6
  • db: 192.168.1.7
Alamat-alamat di atas kita kelompokkan menjadi dua view:
  1. view eksternal: www, mail, ns - dapat diresolve oleh semua client internet(0.0.0.0/0).
  2. view Internal: semua yang ada di eksternal ditambah mng, it, dan db - hanya dapat diresolve oleh jaringan milik 4linux(192.168.1.0/24, 110.138.78.0/29).

Contoh konfigurasi pada file named.conf:
view "internal" {
 match-clients {
  192.168.1.0/24;
  110.138.78.0/29;
 };
 
 zone "." {
  type hint;
  file "/etc/bind/db.root";
 };
 
 zone "4linux.com" {
  type master;
  file "/etc/bind/4linux.com.int";
 };
};

view "eksternal" {
 match-clients {
  0.0.0.0/0;
 };

 zone "." {
  type hint;
  file "/etc/bind/db.root";
 };

 zone "4linux.com" {
  type master;
  file "/etc/bind/4linux.com.eks";
 };
};

Satu hal yang perlu diingat adalah saat ada query dari client, maka bind akan mencoba mencocokkan IP penanya dengan view(s) yang ada di dalamnya secara berurutan dari atas ke bawah. Oleh karena itu view yang mengandung network 0.0.0.0 harus dituliskan setelah view yang lainnya.
 

Konfigurasi zone file

Zone file yang kita buat pertama kali adalah yang digunakan untuk view "eksternal". Kemudian setelah itu kita dapat membuat sebuah file lagi untuk view "internal" yang isinya juga menyertakan file eksternal dengan menggunakan $INCLUDE.
File /etc/bind/4linux.com.eks:
@ IN SOA ns.4linux.com. admin.4linux.com. (
   23 7200 3600 604800 86400
  )
  IN NS  ns.4linux.com.
  IN MX 1 mail.4linux.com.
  IN A  110.138.78.75

$ORIGIN 4linux.com.
www  IN A 110.138.78.75
mail  IN A 110.138.78.76
ns  IN A 110.138.78.77
Kemudian file /etc/bind/4linux.com.int:
$INCLUDE "/etc/bind/4linux.com.eks"
mng  IN A 192.168.1.5
it        IN A 192.168.1.6
db  IN A 192.168.1.7
Dengan cara itu maka semua definisi yang berlaku untuk view eksternal berlaku juga untuk view internal. Selain dengan cara itu pembuatan file zone secara total juga bisa dilakukan. Dengan konsep yang sama kita juga bisa membuat sebuah domain yang berIP x.x.x.x bila dilihat dari jaringan x, namun berIP y.y.y.y bila dilihat dari jaringan y.
 
 

Selasa, 20 September 2011

Lapoan VTP Transparent

Diposting oleh Inge Yulensa Putri di 9/20/2011 09:11:00 AM 0 komentar
Trunking Transparent Kel7

Minggu, 18 September 2011

Laporan Web Base (LevelOne)

Diposting oleh Inge Yulensa Putri di 9/18/2011 08:18:00 PM 0 komentar
Web Base Level One Kel7

Laporan VoIP (Voice Over Internet Protocol)

Diposting oleh Inge Yulensa Putri di 9/18/2011 03:23:00 PM 0 komentar
Voip Kel2 Ujingeyubifal 3 Tkj-A

Rabu, 14 September 2011

Laporan Manageable Switch (topologi real)

Diposting oleh Inge Yulensa Putri di 9/14/2011 08:20:00 PM 0 komentar
VLAN Topologi Real Kel7

Minggu, 11 September 2011

VTP (Virtual Trunking Protokol)

Diposting oleh Inge Yulensa Putri di 9/11/2011 11:15:00 AM 0 komentar
Pengertian VTP:
VLAN Trunking Protocol (VTP) adalah fitur Layer 2 yang terdapat pada jajaran switch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam lingkungan switch skala besar yang meliputi beberapa Virtual Local Area Network (VLAN).
Tujuan mengonfigurasi VLAN tagging adalah agar traffic dari beberapa VLAN dapat melewati trunk link yang digunakan untuk menghubungkan antar-switch. Meskipun hal ini merupakan hal yang baik dalam lingkungan yang besar, VLAN tagging tidak melakukan apa-apa untuk mempermudah pengonfigurasian VLAN pada beberapa switch. Di sinilah VTP mengambil bagian.




Tujuan VTP :
 Anda bisa membuat konfigurasi pada suatu SWITCH, bagaimana jika anda mempunyai 10 atau 100 switch yang berhubungan ? apakah anda harus membuat VLANs pada setiap switch dan mengijinkan mereka pada setiap trunk?.  VTP dapat membantu, tetapi anda tetap harus meng-assign access port untuk vlan pada setiap switch.




VTP Domain
Group dari switch layer 2 yang saling berbagi(share) VLAN data. Berakhir pada router layer 3. Setiap switch bisa dihubungkan tetapi bukan bagian dari domain.  Setiap switch hanya bisa memiliki satu domain.  Domain dapat diketahui berdasarkan namanya.  Hanya ada pada device Cisco, jadi semua device harus switch Cisco.





VTP Server
Satu switch bereran sebagai server. Membut Vlan pada switch ini. Informasi disimpan di vlan.dat.  Server mengirim informasi VLAN ke switch client melalui trunk yang aktif.  Add, delete, rename vlan pada server ini. Default mode pada switch adalah VTP Server.




VTP Client
Client menerima informasi vlan dari switch server. Kemudian switch client mempunyai vlan yang sama dengan server.  Client tidak menyimpan informasi vlan. Ini disimpan di dalam RAM dan akan hilang ketika di power off.



Mode VTP
1. Server = mode default. Menyimpan informasi vlan ke switch yang lain.

2. Client = menerima informasi vlan dan mem-forward ke switch yang lain.

3. Transparent = mem-forward VTP Traffic, tapi tidak mengambil informasi dari vtp ini. Transaparen bisa memiliki vlannya sendiri dan tidak akan di share ke switch yang lain.




VTP Default

- Versi 1 (versi 2 dan 3 juga ada)

- VTP domain name belum di set.

- VTP mode adalah VTP Server.

- Satu aktif vlan yaitu vlan 1.

- Configuration revision adalah 1

- Switch yang di tambahkan ke suatu domain harus berada pada kondisi default, jika tidak switch mungkin akan mengirimkan informasi yang tidak diinginkan ke switch yang lain.


Show VTP Status

- VTP version

- Maximums vlan supported

- Number of existing vlans

- VTP operation mode (server,client atau transparent)

- VTP domain name

- VTP Prunning mode

- VTP v2 mode (disable by default)

- VTP traps generation

- MD5 Diggest (checksum atau vtp configuration)

- Configuration last modified


VTP Advertisement

- Terdiri dari VTP header dan VTP message

- Di enkapsulasi di dalam Ethernet frame, dan mempunyai tag agar dapat melewati trunk.

- Mac Address tujuan adalah multicast address 01-00-0C-CC-CC-CC






Configuration Revision number

- 32 bit number

- Nilai defaultnya adalah 0

- Akan ditambah setiap kali vlan di tambahkan adat di remove

- Reset ke 0 jika domain name berubah




Summary Advertisement

- Langsung dikirim ketika ada erubahan yang dibuat, den revision number di update.

- Dikirim setiap 5 menit oleh server dan kemudian client akan memeriksa revision numbernya.

- Terdiri dari vtp domain name, current revision number, dan detail konfigurasi vtp.

- Switch akan menerima summary advertisement dan membandingkan domain name nya dengan domain name miliknya.

- Jika domain name nya berbeda, maka switch akan menghiraukan paket tersebut.

- Jika domainnya sama , switch akan membandingkan revision number server dengan miliknya.

- Jika number lebih besar atau sama dengan, paket akan dihiraukan.

- Jika number lebih kecil, mengirim sebuah advertisement request.




Request Advertisement

Dikirim dari client ke server jika :

- VTP domain name telah berubah.

- Switch menerima revision number lebih besar dari miliknya.

- Subset dari advertisement message missed karena beberapa alasan.

- Switch telah direset.







Subset Advertisement

- Terdiri dari informasi vlan.

- Dikirim oleh server sebagai respon dari request yang dikirim oleh client.

- Membuat atau menghapus vlan

- Suspending atau activating sebuah VLAN

- Merubah nama VLAN


- Merubah MTU VLAN





Pros And Cons

- Small netwok : tidak menghiraukan VTP

- Big Network : bagus untuk konsitensi dan mudah melakukan perubahan.

- Switch server memerlukan banyak memori, sedangkan client tidak.

- Redudancy – Semua informasi tidak dimilik hanya pada satu switch.

- Masalah pada Domain besar.

 
 

Inge Yulensa Putri Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos