Tampilkan postingan dengan label Instalasi LAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Instalasi LAN. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 21 Juli 2012

Laporan Bridging dan WEP

Diposting oleh Inge Yulensa Putri di 7/21/2012 09:17:00 PM 0 komentar
 

Kamis, 16 Juni 2011

Laporan Billing Hotspot Ubuntu

Diposting oleh Inge Yulensa Putri di 6/16/2011 12:03:00 PM 0 komentar
Laporan Billing Hospot Kelompok 2 & 4

Kamis, 12 Mei 2011

Laporan DNS Kelompok2net

Diposting oleh Inge Yulensa Putri di 5/12/2011 01:32:00 PM 0 komentar
DNS Kelompok2net

Senin, 11 April 2011

Diposting oleh Inge Yulensa Putri di 4/11/2011 08:41:00 PM 0 komentar

Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini dikelola secara terpusat dan di setiap loaksi harus di copy versi terbaru dari HOSTS files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan satu komputer di jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi. DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address.

Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:
  • Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address
    sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
  • Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
  • Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.

DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon. Sama persis, host komputer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke IP address. Dimana setiap komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.


KONSEP & CARA KERJA DNS

DNS bekerja secara hirarki dan berbentuk seperti pohon (tree). Bagian atas adalah Top Level Domain (TLD) seperti COM, ORG, EDU, MIL dsb. Seperti pohon DNS mempunyai cabang-cabang yang dicari dari pangkal sampai ke ujung. Pada waktu kita mencari alamat misalnya linux.or.id pertama-tama DNS bertanya pada TLD server tentang DNS Server yang melayani domain .id misalnya dijawab ns1.id, setelah itu dia bertanya pada ns1.id tentang DNS Server yang bertanggung jawab atas .or.id misalnya ns.or.id kemudian dia bertanya pada ns.or.id tentang linux.or.id dan dijawab 64.29.24.175

Sedangkan untuk mengubah IP menjadi nama host melibatkan domain in-addr.arpa. Seperti domain lainnya domain in-addr.arpa pun bercabang-cabang. Yang penting diingat adalah alamat IP-nya ditulis dalam urutan terbalik di bawah in-addr.arpa. Misalnya untuk alamat IP 64.29.24.275 prosesnya seperti contoh linux.or.id: cari server untuk arpa, cari server untuk in-addr.arpa, cari server untuk 64.in-addr.arpa, cari server 29.64.in-addr.arpa, cari server untuk 24.29.64.in-addr.arpa. Dan cari informasi untuk 275.24.29.64.in-addr.arpa. Pembalikan urutan angkanya memang bisa membingungkan.



STRUKTUR DNS

Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”).

Top-Level Domains
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:

  • com : Organisasi Komersial
  • edu : Institusi pendidikan atau universitas
  • org : Organisasi non-profit
  • net : Networks (backbone Internet)
  • gov : Organisasi pemerintah non militer
  • mil : Organisasi pemerintah militer
  • num : No telpon
  • arpa : Reverse DNS
  • xx : dua-huruf untuk kode negara (id:Indonesia,sg:singapura,au:australia,dll

Top-level domains dapat berisi second-level domains dan hosts. Pada jaringan Internet top level domain untuk Indoenesia adalah id. Pada saat ini telah ada kesepakatan di antara provider dan pengelola jaringan di Indonesia untuk pengaturan sub-domain di bawah top level domain id. Kesepakatan ini ditujukan untuk mempermudah pengaturan routing dan manajemen jaringan. Kesepakatan tentang sub-domain di bawah top level domain id adalah :

  • go.id Sub-domain untuk organisasi pemerintahan, mis LIPI (lipi.go.id), BPPT (bbpt.go.id).
  • co.id Sub-domain untuk organisasi komersial, mis LEN (len.co.id), PT.Agung Teknik (atw.co.id).
  • ac.id Sub-domain untuk organisasi pendidikan, mis UIN Alauddin (uin-alauddin.ac.id.), UI (ui.ac.id), UGM (ugm.ac.id).
  • net.id Sub-domain untuk provider network, mis IndoInternet (indo.net.id), Radnet (radnet.net.id), Idola (idola.net.id).
  • or.id Sub-domain untuk organisasi kemasyarakatan, mis WALHI (walhi.or.id).

Penamaan sub-domain di bawah sub-domain di atas diserahkan sepenuhnya kepada pengelola jaringan di domain tersebut. Misalkan UIN Alauddin dapat memilih domain uin-alauddin.ac.id ataupun uinalauddin.ac.id. Yang perlu dipertahankan adalah konsistensi penamaan domain. Sebaiknya domain yang digunakan bersifat permanen, tidak berganti-ganti. Karena pergantian domain akan memerlukan updating pada seluruh jaringan. Perluasan domain (domain expanding) di bawah suatu domain juga diserahkan sepenuhnya kepada pengelola jaringan di masing-masing sub-domain. Misalkan di domainuin-alauddin.ac.id terdapat beberapa subdomain lagi yang lebih kecil seperti Fakultas Sains dan Teknologi di lingkungan UIN Alauddin digunakan sub domain fst.uin-alauddin.ac.id, di lingkungan jurusan Teknik Informatika digunakan domain tin.fst.uin-alauddin.ac.id.

dns

Second-Level Domains

Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. Untuk contoh: Domain akademik, ac.id terdapat komputer (host) seperti uin-alauddin.ac.id dan subdomain kuliah.uin-alauddin.ac.id. Subdomain kuliah.uin-alauddin.ac.id juga bisa terdapat komputer (host) misalnya jarkom.kuliah.uin-alauddin.ac.id.

GAMBAR: Struktur DNS

GAMBAR: Struktur DNS



Host Names

GAMBAR: Prinsip Kerja DNS

GAMBAR: Prinsip Kerja DNS

Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat jarkom.kuliah.uin-alauddin.ac.id, dimana jarkom adalah host name dan kuliah.uin-alauddin.ac.id adalah domain name. Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS disebut denganresolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.

  1. Resolvers mengirimkan queries ke name server
  2. Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya, jika ditemukan akan diberitahukan ke resolvers jika tidak akan mengirimkan failure message
  3. Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang diberikan name server

Kesimpulan
DNS adalah hasil pengembangan dari metode pencarian host name terhadap IP address di Internet. Pada DNS client (resolver) mengirimkan queries ke Name Server (DNS). Name Server akan menerima permintaan dan memetakan nama komputer ke IP address Domain Name Space adalah pengelompokan secara hirarki yang terbagi atas root-level domains, top-level domains, second-level domains, dan host names.

Rabu, 06 April 2011

LAporan DHCP Server

Diposting oleh Inge Yulensa Putri di 4/06/2011 04:30:00 PM 0 komentar
Dhcp Server Inge

Senin, 04 April 2011

DHCP Server

Diposting oleh Inge Yulensa Putri di 4/04/2011 04:38:00 PM 0 komentar

1. Apa itu DHCP?

DHCP singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol. DHCP adalah layanan yang akan memberikan IP secara otomatis kepada komputer client yang terkoneksi ke komputer server. Dan komputer yang memberikan ip adress tersebut disebut DHCP server. Bagi temen-temen yang mengikuti tentang perkembangan masalah jaringan komputer pasti sudah sering mendengar istilah DHCP. DHCP sering digunakan dalam pengkonfigurasian IP dalam suatu host yang akan terhubung dalam suatu jaringan.

DHCP server mengenal tiga macam jenis alokasi, yaitu:

· Manual allocation: dimana administrator server membuat konfigurasi pada server yang mencatat MAC address dari setiap komputer dan untuk setiap MAC address tersebut sudah ditentukan masing-masing IP address-nya.

· Automatic allocation: dimana administrator server membuat konfigurasi pada server yang mana hanya mengandung IP address yang nantinya akan diberikan kepada komputer client. Sekali suatu alamat IP terasosiasi dengan suatu MAC address pada komputer, maka ia akan secara permanen diasosiasikan dengan MAC address tersebut sampai administrator server merubahnya secara manual.

· Dynamic allocation: hal ini sama halnya seperti automatic allocation, tetapi server akan mencatat status peminjaman IP address (leases) dan akan memberikan alamat IP yang lease-nya sudah expire kepada client DHCP atau komputer yang lainnya.

2. Apa kegunaan dari DHCP?

kegunaan dari DHCP sangatlah besar dalam suatu jaringan komputer.DHCP digunakan agar komputer-komputer yang terdapat pada suatu jaringan komputer bisa mengambil konfigurasi (baik itu IP address, DNS address dan lain sebagainya) bagi mereka dari suatu server DHCP. Intinya dengan adanya DHCP maka akan mampu mengurangi pekerjaan dalam mengadministrasi suatu jaringan komputer berbasis IP yang besar. Bayangkan jika suatu jaringan komputer yang terdiri dari 1000 komputer dan Anda harus mengeset IP address pada masing-masing komputer secara manual. Cukup memusingkan bukan…???

3. Siapa yang menciptakan DHCP?..Bagaimana mereka menciptakan DHCP?

DHCP dibuat dan didesain oleh kelompok kerja Dynamic Host Configuration pada Internet engineering Task Force (IETF). IETF sendiri merupakan organisasi yang mendefinisikan berbagai macam protokol dalam hubungannya dengan internet. Selanjutnya, definisi dari DHCP itu sendiri dituangkan ke dalam suatu dokumen RFC (Request for Comments) dan kemudian Internet Activities Board (IAB) mengkaji statusnya untuk kemudian menjadi suatu standar di internet. Sampai dengan bulan Maret 1996, status DHCP merupakan suatu Internet Proposed Standard Protocol dan sifatnya Elective. Sementara itu BOOTP saat itu merupakan Internet Draft Standard Protocol dan sifatnya Recommended.

4. Bagaimana perbedaannya DHCP dibandingkan dengan BOOTP dan RARP?

DHCP berbasiskan pada BOOTP dan masih kompatibel dengan teknologi sebelumnya. Perbedaan utamanya adalah BOOTP didesain untuk manual pre-configuration dari informasi host di dalam suatu server database, sementara itu DHCP digunakan untuk memberi alokasi alamat jaringan secara dinamis dan juga konfigurasi penting lainnya bagi host-host yang baru bergabung ke dalam jaringan. Sebagai tambahan, DHCP membolehkan suatu metode recovery dan juga relokasi dari suatu alamat jaringan melalui suatu mekanisme leasing. RARP merupakan suatu protokol yang digunakan oleh Sun dan vendor lainnya yang mana membolehkan suatu komputer untuk mencari nomor IP-nya sendiri, yang mana salah satu parameter-parameter protokol diberikan ke client system dengan DHCP atau BOOTP. RARP tidak mendukung parameter-parameter lainnya dan menggunakannya. Sebuah server hanya mampu untuk melayani LAN tunggal. Sementara itu DHCP dan BOOTP didesain agar mereka bisa di-route pada jaringan.

5. Bagaimana jika alamat IP pada client diberikan secara otomatis tanpa menggunakan DHCP server?

Secara teoritis hal ini sangat mungkin, dimana suatu client atau komputer bisa mengambil sembarang IP address bagi dia sendiri dan kemudian mem-broadcast suatu request kepada komputer-komputer lainnya untuk melihat apakah alamat IP tersebut sudah digunakan atau belum. Appletalk didesain dengan ide seperti itu dan MacTCP pada Apple bisa dikonfigurasi seperti hal tersebut. Namun demikian, metode alokasi IP seperti itu memiliki beberapa kelemahan, yaitu:

· Komputer yang memerlukan IP address permanen bisa saja dimatikan dan hal itu membuatnya kehilangan IP address nya dan IP address tersebut bisa digunakan oleh komputer lainnya. Ini bisa berakibat pada masalah kesulitan mencari service yang ada pada jaringan dan juga resiko pada masalah keamanan.

· Jika pemberikan IP address ini harus diberikan dengan mengikuti suatu range tertentu, maka hal ini akan menimbulkan masalah karena kita harus menentukan range-nya pada masing-masing komputer. Ini akan bisa mengakibatkan terjadinya hidden configuration error dan kesulitan dalam mengganti range-nya di kemudian hari.

6. Dapatkah DHCP memberi alamat IP ke dalam jaringan secara statis?

Ya. Ini bisa diibaratkan bahwa setiap client di dalam jaringan komputer yang menerapkan DHCP selalu akan menerima IP yang sama selamanya. Ini sangat mungkin diimplementasikan dan menurut dokumen RFC, ini merupakan suatu alokasi alamat secara manual tetapi dilakukan secara tersentralisasi.

Sumber :

id.wikipedia.org

http://informasi-teknologi.com/dhcp-server-adalah.html

Senin, 07 Maret 2011

Laporan Samba Menggunakan Password

Diposting oleh Inge Yulensa Putri di 3/07/2011 01:28:00 PM 0 komentar
Samba Password

Selasa, 08 Februari 2011

Printer Sharing

Diposting oleh Inge Yulensa Putri di 2/08/2011 05:07:00 PM 0 komentar

MEMBUAT WORKGROUP

Sebelum berinteraksi dengn komputer lain dalam network, anda harus membuat sebuah workgroup. Prinsipnya adalah sebuah group komputer yang terhubung satu sama lain diatas sebuah network. Berikut langkah-langkah mengerjakannya. Setiap komputer dalam workgroup harus memiliki nama unik, sedangkan nama workgroup harus konsisten. Untuk membuat workgroup ikuti langkah-langkahnya :

Dalam windows XP klik start>control panel>network connections>set up a home or small office network. Saat diminta metode koneksi, pilih this computer connects to the internet through another computer on my network or through a residential gateway.

Kalau networking tidak hany sistem windows XP, pilih create a network setup disk. Ini akan membuat sebuah floopy yang akan anda gunakan untuk menjalankan wizard pada sistem non-XP yang terdapat dalam network. Sekarang jalankan wizard pada setiap sistem tambahan pada network. Pada sistem non-XP, browse floopy dan jalankan file netsetup.exe. Pada saat konfigurasi setiap sistem, assign setiap komputer dengan nama yang berbeda, namun nama workgroup harus sama. Apabila sudah selesai, maka anda telah berhasil membuat workgroup dan dapat memulai sharing file dan folder dengan komputer lain.

FILE SHARING

Dengan menyeleksi full control memungkinkan user dalam workgroup anda memodifikasi atau menghapus file-file yang ter-share. Anda dapat memilih file atau folder untuk dishare pada setiap komputer, namun user administratif saja yang bisa melakukan setting. Untuk mengetahui siapa saja yang memiliki hak tersebut,bisa dengan cara : start>setting>control panel>user accounts. Jika anda satu-satunya user, maka anda yang menjadi administrator.

Jika anda ingin share sebuah folder, klik kanan icon folder dan selekdi sharing and security. Klik tab sharing dan seleksi share this folder. Setelah anda memberi nama folder, semua komputer dalam workgroup anda dapat melihat isi dari folder tadi. Secara default, user hanya memiliki hak akses read only ke file-file didalam folder tadi dan tak dimungkinkan menyimpan perubahan yang dilakukan atau membuat file-file baru. Agar user dapat mengubah file-file tadi, caranya: klik kanan file, seleksi sharing and security, lalu tab sharing, permissions. Pada jendela yang muncul kemudian, beri cawang pada full control, change, atau read.

SHARE NETWORK PRINTER

Menyetup sharing printer sebenarnya sangat mudah, tergantung dari hardware yang ada. Jika memiliki network printer, anda tinggal mengikuti instruksi setup yang hadir bersama printer. Jika printer anda adalah jenis yang bisa jaringan (network-capable) tetapi anda belum memiliki print server, telitilah website pembuat printer untuk mengetahui print server yang sesuai dengan printer anda. Jika anda tidak menemukan print server yang compatible, jangan cemas karena masih banyak print server lain yang bisa bekerja dengan printer anda, sepanjang kedua device saling share baik via USB maupun parallel port. Koneksikan print server diantara router ethernet port dan printer. Untuk jaringan wi-fi, anda dapat menggunakan wireless print server yang terhubing via USB dan parellel port ke printer dan ke router.

MENAMBAH PRINTER KE PC LAIN

Anda perlu menjalankan add printer wizard pada setiap komputer sebelum dapat mengenali printer yang ter-share. Sekarang anda dapat membuat printer-printer lain dalam group access ke shared printer, tetapi setiap komputer harus menggunakan driver untuk operating system masing-masing.

Pertama kali, pastikan printer dan PC saling terhubung. Lalu jalankan add printers wizard melalui printer tasks yang ada dalam printers and faxes. Dalam wizard, pilih a network printers or a printer attached to another computer, lalu browse ke shared printer dan seleksi. Jika sudah anda kerjakan, anda dapat memprint ke shared printer dari beberapa komputer dalam workgroup.

Untuk jaringan wi-fi, keamanan dari file dan printer yang anda share adalah sejauh mana jaringan tersebut aman. Jadi jika menggunakan wi-fi network anda harus memastikannya terlindungi oleh firewall. Untuk lebih aman, pastikan server atau printer yang anda tambahkan support wired equivalent privacy (WEP) atau wi-fi Protected access (WPA) encryption, dan juga tambahkan device’s media access control (MAC) address ke daftar security settings router.


Sumber:

http://mangkecompany.net78.net/index_files/Page1015.htm

NetBios

Diposting oleh Inge Yulensa Putri di 2/08/2011 04:51:00 PM 0 komentar
NetBIOS (singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: Network Basic Input/Output System) adalah suatu antarmuka (interface) dan sebuah protokol yang dikembangkan oleh IBM. Fungsi protokol yang dikembangkan oleh IBM. Fungsi protokol ini berkisar di atas tiga layer paling atas (session, presentation dan aplication). Dalam model ISO, NetBIOS memberikan suatu interface standard bagi layer dibawahnya.NetBIOS juga dapat digunakan sebagai sebuah API (Application Program Interface) untuk pertukaran data. Ia memberi programmer akses ke berbagai sumber data untuk menciptakan hubungan dua komputer atau antara dua aplikasi pada komputer yang sama.
NetBIOS melayani 3 fungsi jaringan yaitu sebagai berikut:
1. Naming Services
Dipergunakan untuk menyebarkan nama group, user dan komputer ke jaringan. Ia juga bertugas untuk memastikan agar tidak terjadi duplikasi nama.

2. DataGram Support
Menyediakan transmisi tanpa koneksi yang tidak menjamin suksesnya pengiriman paket, besarnya tidak lebih besar dari 512 bytes. Metode datagram ini digunakan oleh naming services.

3. Session Support
Memungkinkan transmisi dimana sebuah virtual circuit session diadakan sedemikian rupa sehingga pengiriman paket dapat dipantau dan dikenali.

NetBIOS menyediakan layanan input/output untuk mendukung aplikasi klien/server dalam sebuah jaringan. Dari pandangan arsitektural, NetBIOS mendefinisik danua hal berikut ini:
• Mekanisme Interprocess Communication (IPC) atau Application Programming Interface (API) yang mengizinkan aplikasi-aplikasi yang mendukung NetBIOS agar dapat berkomunikasi secara jarak jauh melalui jaringan dan melakukan permintaan terhadap layanan dari tingkat yang lebih bawah pada tumpukan protokol (protocol stack).
• Sebuah protokol yang beroperasi pada lapisan transport dan lapisan sesi dalam model referensi tujuh lapis OSI yang mengizinkan fungsi-fungsi seperti pembuatan sesi dan penghancurannya, dan juga registrasi nama NetBIOS, pembaruan nama NetBIOS, dan resolusi nama NetBIOS.
NetBIOS memiliki overhead yang lebih besar dibandingkan mekanisme IPC lainnya, karena NetBIOS dapat berubah bentuk tergantung dari protokol jaringan di mana ia berjalan. Tabel berikut ini menyebutkan beberapa protokol yang umum dan bentuk protokol saat dikombinasikan dengan NetBIOS.





Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/NetBIOS
http://rina-purnamasari.blogspot.com/2008/02/netbios.html


Captive Portal

Diposting oleh Inge Yulensa Putri di 2/08/2011 04:40:00 PM 0 komentar

Captive Portal adalah suatu teknik autentikasi dan pengamanan data yang lewat dari network internal ke network eksternal. Captive Portal sebenarnya merupakan mesin router atau gateway yang memproteksi atau tidak mengizinkan adanya trafik, hingga user melakukan registrasi. Biasanya Captive Portal ini digunakan pada infrastruktur wireless sseperti hotspot area, tapi tidak menutup kemungkinan diterapkan pada jaringan kabel.

Berikut cara kerja Captive Portal: Pada saat seorang pengguna berusaha untuk melakukan browsing ke Internet, captive portal akan memaksa pengguna yang belum terauthentikasi untuk menuju ke Authentication web dan akan di beri prompt login termasuk informasi tentang hotspot yang sedang dia gunakan. Router / wireless gateway mempunyai mekanisme untuk menghubungi sebuah Authentication server untuk mengetahui identitas dari pengguna wireless yang tersambung, maka wireless gateway akan dapat menentukan untuk membuka aturan firewall-nya untuk pengguna tertentu.

Beberapa Software Captive Portal :

· DuxTel Internet Commander – commercial hotspot solution designed for Mikrotik wireless systems

· HotSpot Studio – commercial Windows based hotspot software

· ChilliSpot – open source Linux daemon [abandoned]

· CoovaChilli – both an open source linksys firmware and linux daemon

· HotSpotSystem.com – Chillispot-based solution for free and Pay-Per-Use Hotspots

· FirstSpot – commercial Windows based hotspot software

· Hotspotexpress – software based for Linux platform (commercial)

· WiFiDog Captive Portal Suite – small C based kernel solution (embeddable)

· Wilmagate – C++ based and is executable both in Linux and Windows/Cygwin environments

· pfSense – FreeBSD 6.2 based firewall software derived from m0n0wall

· SweetSpot – Linux user-space, layer-3 daemon (open source)

· Air Marshal – software based for Linux platform (commercial)

· WiFiLAN – Hosted software for wireless hotspots (commercial)



Sumber:

http://faruqafif.student.fkip.uns.ac.id/2009/03/21/membangun-server-hotspot-dengan-chillispot-dan-freeradius/

 

Inge Yulensa Putri Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos